5 Reasons Why Car Radiators Should Not Be Filled with Plain Water
Filling your car's radiator with plain water might sound practical, especially in an emergency. But, did you know that this habit can be bad for your car engine in the long run?
Here are some reasons why you should avoid using plain water for your radiator:
1. Risk of Rust and Corrosion
Plain water, like tap water, contains minerals such as calcium and magnesium. These minerals can cause scale buildup inside the radiator and trigger rust in engine components. As a result, the lifespan of the radiator can be shortened and the efficiency of the cooling system decreased.
2. Faster Overheating
Plain water does not have the ability to retain heat as well as specialized coolants. Coolant is designed to absorb heat more effectively and keep the engine temperature stable. In contrast, plain water tends to evaporate quickly, especially in extreme conditions, increasing the risk of engine overheat.
3. Freezing in Cold Temperatures
If you live in an area with low temperatures, the plain water in your radiator can freeze. This is dangerous as it can damage the internal components of the engine. Coolant has anti-freeze properties that keep the liquid in a liquid state even when the temperature drops drastically.
4. Unstable Cooling System Pressure
Coolant has a higher boiling point than plain water, so it can withstand high pressure in the cooling system. Using plain water can cause unstable pressure because the water boils faster, risking the radiator cap to open or the hose to burst due to excessive pressure.
5. Does Not Contain Protective Substances
Coolant contains additives such as anti-corrosion and lubricants that protect the water pump and cooling system seals. Plain water does not have these ingredients, resulting in less than optimal lubrication and accelerated wear of cooling components.
Indonesia
Mengisi radiator mobil dengan air biasa mungkin terdengar praktis, apalagi saat darurat. Tapi, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa membawa dampak buruk bagi mesin mobil dalam jangka panjang?
Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya kamu menghindari penggunaan air biasa untuk radiator:
1. Risiko Karat dan Korosi
Air biasa, seperti air keran, mengandung mineral seperti kalsium dan magnesium. Mineral ini dapat menyebabkan penumpukan kerak di dalam radiator dan memicu karat pada komponen mesin. Akibatnya, umur radiator bisa lebih pendek dan efisiensi sistem pendingin menurun.
2. Overheating Lebih Cepat
Air biasa tidak memiliki kemampuan menahan panas sebaik coolant khusus. Coolant dirancang untuk menyerap panas lebih efektif dan menjaga suhu mesin tetap stabil. Sebaliknya, air biasa cenderung cepat menguap, terutama dalam kondisi ekstrem, meningkatkan risiko mesin overheat.
3. Membeku di Suhu Dingin
Jika kamu tinggal di daerah dengan suhu rendah, air biasa dalam radiator bisa membeku. Ini berbahaya karena dapat merusak komponen internal mesin. Coolant memiliki sifat anti-beku yang menjaga cairan tetap dalam kondisi cair meski suhu turun drastis.
4. Tekanan Sistem Pendingin Tidak Stabil
Coolant memiliki titik didih lebih tinggi dibanding air biasa, sehingga mampu menahan tekanan tinggi dalam sistem pendingin. Penggunaan air biasa bisa menyebabkan tekanan tidak stabil karena air lebih cepat mendidih, berisiko menyebabkan tutup radiator terbuka atau selang meledak akibat tekanan berlebih.
5. Tidak Mengandung Zat Pelindung
Coolant mengandung aditif seperti anti-korosi dan pelumas yang melindungi pompa air dan seal sistem pendingin. Air biasa tidak memiliki kandungan ini, sehingga pelumasan kurang optimal dan mempercepat ausnya komponen pendingin.