The habit of turning off the air conditioner before turning off the car engine is often debated among drivers. Many believe that this action is important to maintain the condition of the car battery and electrical system.

However, is this true or is it just a myth circulating among car users?

Turning off the car engine while the AC is still on, especially in older cars, has the potential to cause a number of problems with engine components. After the AC is turned off, the cooling fan is usually still running, indicating that the engine temperature is still high. If the engine is immediately turned off in this condition, important components such as the cylinder head and engine block will not get optimal cooling. This high temperature can result in expansion of these parts.

If the car often shows symptoms of increased temperature, the habit of turning off the engine without turning off the air conditioner first can exacerbate the situation, potentially causing the cylinder head to warp and damage the engine. Therefore, in older generation cars that do not have an automatic temperature control system, turning off the AC before turning off the engine is crucial to give the engine time to cool down optimally.

However, nowadays the habit of turning off the car air conditioner before turning off the engine is no longer a necessity, especially in the latest cars that have been equipped with the latest technology. This is because the electrical system in modern cars has been computerized and controlled by the ECU (Electronic Control Unit). In this system, the car can still be started without any problems even when the air conditioner is on.

Today's car AC technology is designed to be able to work in extreme conditions, such as low temperatures or maximum fan rotation for a long time, without interfering with engine performance. Thanks to centralized systems and automatic temperature regulation, new cars are able to manage the balance of temperature and engine cooling more efficiently, reducing the potential for damage that may have occurred in previous generations of cars.

Indonesia

Kebiasaan mematikan AC sebelum mematikan mesin mobil sering diperdebatkan di antara para pengemudi. Banyak yang percaya bahwa tindakan ini penting untuk memelihara kondisi aki dan sistem kelistrikan mobil.

Namun, benarkah anggapan tersebut ataukah hanya sekadar mitos yang beredar di kalangan pengguna mobil? 

Mematikan mesin mobil saat AC masih hidup, terutama pada mobil keluaran lama, berpotensi menimbulkan sejumlah masalah pada komponen mesin. Setelah AC dimatikan, kipas pendingin biasanya masih bekerja, menandakan suhu mesin yang masih tinggi. Jika mesin langsung dimatikan dalam kondisi ini, komponen-komponen penting seperti kepala silinder dan blok mesin tidak akan mendapatkan pendinginan yang optimal. Suhu yang tinggi ini dapat mengakibatkan pemuaian pada bagian-bagian tersebut.

Apabila mobil sering menunjukkan gejala peningkatan suhu, kebiasaan mematikan mesin tanpa menonaktifkan AC terlebih dahulu dapat memperparah keadaan tersebut, berpotensi mengakibatkan kepala silinder melengkung dan merusak mesin. Oleh karena itu, pada mobil generasi lama yang belum memiliki sistem pengaturan suhu otomatis, mematikan AC sebelum mematikan mesin menjadi sangat krusial untuk memberikan waktu bagi mesin mendingin secara optimal.

Namun, saat ini kebiasaan mematikan AC mobil sebelum mematikan mesin tidak lagi menjadi keharusan, terutama pada mobil-mobil keluaran terbaru yang telah dibekali teknologi mutakhir. Hal ini disebabkan karena sistem kelistrikan pada mobil modern telah terkomputerisasi dan dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit). Dalam sistem ini, mobil tetap dapat dihidupkan tanpa kendala meskipun AC dalam kondisi menyala.

Teknologi AC mobil masa kini dirancang untuk mampu bekerja dalam kondisi ekstrem, seperti suhu rendah atau putaran kipas maksimal dalam waktu yang lama, tanpa mengganggu performa mesin. Berkat adanya sistem terpusat dan pengaturan suhu otomatis, mobil-mobil baru mampu mengelola keseimbangan suhu dan pendinginan mesin secara lebih efisien, sehingga mengurangi potensi kerusakan yang mungkin terjadi pada mobil-mobil generasi sebelumnya.